think of industrial engineering, it's all about industrial engineering

Engineering Tools

Benarkah Kita Pengawal Idealisme ?



Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan”

kalimat sederhana nan penuh makna. Itulah salah satu ungkapan dari Soe Hok Gie (Gie), di kalangan aktivis kampus Gie adalah simbol dari idealisme pergerakan mahasiswa.

Beragam pengertian idealisme dilingkungan kita, namun dalam kacamata awam berbicara idealisme adalah berbicara mengenai norma dan hukum, berbicara mengenai kondisi keadaan lingkungan yang harus sesuai dengan norma dan hukum yang ada ( ideal ). pelaku idealisme sering disebut dengan idealis. Memandang idealisme dari sudut pandang mahasiswa dewasa ini memang terkadang bikin pusing, bagaimana tidak, satu waktu menyiapkan diri melakukan aksi turun kejalan membela kepentingan rakyat, namun dilain waktu juga menyiapkan aksi strategi menyontek menjelang ujian, menetapkan standar ganda satu ranah,skeptis memang, namun itulah realitas yang ada.

Lantas apakah penting untuk menjadi idealis ?

Tentu saja penting, sebab norma dan hukum yang ada harus dipertahankan dan dijalankan sebab kita telah menyakini dengan mendarah daging bahwa itu akan membawa kepada kebaikan dan kesuksesan kehidupan pribadi dan sosial kemasyarakatan. Insan idealis selalu mencoba untuk menyesuaikan keadaan dengan apa yang diyakininya tersebut, sehingga wajar terkadang lubang buaya bisa menjadi ancaman. Sedikit saja mengaplikasikan idealisme maka siap – siap punya banyak musuh di dunia yang serba praktis ini.

Hal ini kontra dengan paham non idealis yang selalu menyesuaikan keadaan lingkungan dengan dirinya, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan dirinya seakan – akan menjadikan dirinya sebagai standar “idealisme” itu sendiri, maka tidak heran dimana ada keadaaan nyaman dan aman disitulah mereka berada. Bercorak praktis dan opurtunitis serta realistis merupakan cirinya, tak akan menolak jika keadaan ini tidak membahayakan dirinya, tak akan teriak jika keadaan itu tidak mengancamnya. Berbeda sekali dengan insan idealis yang selalu koar-koar ketika sesuatu terjadi dan berlangsung jauh dari kontrak kehidupan yang diayakininya, entah itu untung atau rugi baginya.

Susah untuk mengecap mahasiswa idealis atau tidak ditengah hedonisme kehidupan kawula muda, sebab kita akan berhadapan dengan realita dan kompleksitas kehidupan dunia kampus saat ini. Kampus bukan lagi hanya tempat sekolah dan mencerdasakan diri, namun dewasa ini telah berkembang menjadi peserta dalam kompetisi menggemukkan badan, berkompetisi menjaring mahasiswa ( sumber dana ) yang sebanyak – banyaknya, berkompetisi menjalin kerjasama dengan banyak pihak dengan berbagi tujuan.

Satu sisi kita menjadi bagian penting dalam pembentukan citra korporasi yang jika salah mencitrakan diri akan menurunkan pamor institusi yang pada akhirnya tentu saja mempengaruhi posisinya dalam kontes penggemukan badan itu tadi, disisi lainnya kita menjadi bagian penting dari budaya reformis yang sudah melekat pada setiap individu berjaket almamater, kita berjuang dengan beragam cara membela kepentingan orang banyak, menjaga mereka dari cengkraman para pengeruk keuntungan yang dipopulerkan dengan istilah “kapitalisme”. Diawali dengan diskusi, pembentukan opini publik hingga demonstrasi kerap menjadi mainstream pergerakan para punggawa idealisme. Namun sayang saat ini ibarat koin mata uang, satu sisi dengan sisi lainnya tidak selalu sejalan beriringan, hanya berdalih menjaga nama baik institusi, menyuarakan kekeliruan dianggap merusak citra yang telah dibangun, apalagi ditengah masa penjaringan sumber dana baru saat ini.

Lantas bagaimana sekarang ? Disisi manakah kita berada ?

Memandang dan mencermati realita yang ada di kampus kita sekarang, akhirnya kita sampai pada satu kesimpulan bahwa kita tidak berada pada sisi manapun. Apa pasal ? Ya, mencermati para aktivis kita yang terlalu “ bersahabat “ dengan keadaan hingga mengeluhkan lidah untuk bersikap kritis adalah satu dari sekian alasan untuk bimbang dan pikir pikir memberikan label idealisme.

Terlalu sibuk dan aktif menyokong pembangunan citra institusi menjadikan budaya kritis hilang lenyap, kaca mata bela membela seakan – akan telah terganti dengan kaca mata kuda yang hanya fokus kedepan mengikuti ritme instruksi dari sang kusir, tanpa bisa melihat kiri dan kanan.

Siapa menyangka, saat ini tidak ada satupun tulisan media kita ini yang berani ambil posisi dan peranan sebagai pengawal dan penjaga idealisme ? Corak tulisan kita selalu itu dan itu saja, menerbitkan hanya sebagai upaya memenuhi program kerja, asal terbit bos senang. Pernahkah terpikir dalam hati kita mencari dan mengekspose sisi lain dari “ euforia world class “ ini ?. Dari penjuru ke penjuru kampus menemukan masalah dan membicarakannya ?. Komersialisasi disana – sini yang belum terekspose misalnya ? Jika semua kita hanya bisa bilang “ siap bos,laksanakan ? “ maka siapa yang akan mengingatkan bahwa yang akan kita laksanakan bersama itu justru akan menjatuhkan kita kedalam jurang lebar didepan. Jadi harus ada yang berperan sebagai tukang kritik dalam arti positif, karna tanpa mereka segala sesuatu akan selalu nampak benar dimata kita.

So guys, mari menyebar, memandang setiap peristiwa dan keadaan dari beragam sudut pandang, jangan hanya melulu berkumpul dan memandang dari sudut rektorat saja, karena sejatinya kita lebih menguasai medan kita, masih banyak sudut – sudut yang bisa kita gunakan sebagai menara pandang, menemukan & menyuarakan kebenaran tanpa pandang bulu. Selamat datang budaya kritis beserta turunannya ( menelaah, menemukan, menyuarakan, dan selalu belajar ). kalau sudah begitu, ah rasanya tidak salah slogan kita itu, punggawa – penjaga idealisme mahasiswa. Salam persma..!!



Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Programa Linier


Kali ini saya akan mencoba membagi materi tentang program linier, materi ini berasal dari dosen favorit saya bu widi. oke tanpa pandang bulu dan panjang melebar ( heueleh gak penting ), langsung saja anda baca sendiri slide powerpoint tentang materi programa linier berikut ini, semoga anda mengerti maksudnya, jika ada yang kurang paham silahkan bertanya, insya Allah akan berusaha dijawab sepanjang pengetahuan saya yang masih belajar ini. Jika anda sudah paham,saya akan sangat senang jika anda bersedia memberikan tanggapan pada postinga ini.
Sedikit mereview, apa yang dimaksud dengan Programa Linier dan bagaimana aplikasinya, let's cekidot alias cek TKP . Hehe ...
...................................
Programa linier atau linier programing adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan.
Adapun penerapan/aplikasinya dapat dilakukan pada permasalahan – permasalahan seperti berikut ini :
1.Masalah produk mix ( masalah pencampuran kombinasi produk )
2.Pererncanaan Investasi
3.Rencana produk dan persediaan
4.Perencanaan advertensi
5.Masalah distribusi dan transportasi
untuk lebih jelasnya silahkan dilihat pada slide presentasi dibawah ini, mohon maaf jikalau kurang lengkap.



oya, bagi anda yang berminat mendownload file ini silahkan menghubungi saya
Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Pasang powerpoint di blog


Tips kali ini saya akan bagikan kepada para pembaca semua, bagaimana cara memasang slide presentasi di blog . Awalnya saya termotivasi untuk membagikan file – file presentasi milik dosen saya yang banyak saya terima selama kuliah. Dari pada hanya mangkrak di dalam flashdisk, ada baiknya saya bagikan disini. Oke langsung saja, berikut langkah – langkah yang bisa anda lakukan untuk memasang slide presentasi atau powerpoint di blog :
  1. siapkan slide presentasi dengan beragam format ( word,ppt,pptx,dotx,odp,dll ) yang akan anda bagikan

  2. kemudian, buatlah sebuah akun di www.slideshare.net .isi semua kolom yang ada. buka email anda dan temukan email dari slideshared.net ,konfirmasi pendaftaran yang anda lakukan, kemudia log in

  3. upload file presentasi tersebut dengan cara meng-klik tab UPLOAD kemudian klik Browse and select file,pilih file yang akan anda upload dari komputer anda, tunggu hingga proses upload mencapai 100 %.

  4. setelah proses upload selesai, klik PUBLISH ALL. lihat file yang berhasil anda upload tersebut. copy kode embed yang tersedia dan letakkan di postingan blog anda

  5. jika file tersebut milik dosen anda, pastikan anda telah mendapat ijin dari yang bersangkutan atau paling tidak anda mencantumkan sumber yang jelas disana.

Situs ini juga menyediakan file - file edukasi lainnya lho, sangat bermanfaat buat kita semua. Oke demikian tips sederhana kali ini, semoga bermanfaat bagi anda semuanya. Life is beautiful when shared.keep blogging...!!


Budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Chapter 2 : Analisa & Perancangan Kerja


Perencanaan kerja ( work design ) bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam melaksanakan operasi operasi kerja yang diperlukan dalam sebuah proses produksi sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Adapun aplikasi dari perencanaan kerja ini diantaranya ialah :

  1. Pengembangan tata cara kerja ( work methods ) yang lebih efektif dan efisien serta mengurangi kegiatan – kegiatan operasi yang tidak produktif dan terkait secara langsung dengan proses penambahan nilai dari produk yang sedang dikerjakan.

  2. Pengaturan kondisi dan lingkungan kerja yang lebih ergonomis sehingga dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pekerja sebagai upaya untuk mempertahankan motivasi kerja yang dimilikinya.

  3. Pemanfaatan dan pendayagunaan seluruh input produksi yang ada secara maksimal, terutama pendayagunaan sumber daya manusia, dimana diperlukan analisa jabatan yang tepat dan akurat sehingga semua jabatan dipegang oleh orang yang memiliki kecakapan yang memadai.

Untuk melakukan proses perencanaan kerja tersebut, biasanya dilakukan melalui dua tahap, yaitu :

  1. Langkah studi dan analisa tata cara kerja ( methods study atau job design )

  2. Langkah pengukuran kerja ( work measuremen atau time study ) yang akan dibahas pada chapter 3 berikutnya.

Langkah studi dan analisa tata cara kerja

pada langkah ini akan dianalisa seluruh aktivitas operasional yang dilakukan dalam proses produksi. Melalui analisa ini akan dianalisa secara seksama untuk memperjelas komponen tugas – tugas dari masing – masing bagian dalam proses produksi. Disini akan dilihat pola hubungan yang terjadi antara manusia dengan mesin dan lingkungan kerjanya dalam sebuah stasiun kerja, sehingga akan diperoleh kondisi kerja yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sebagai upaya untuk mencapai produktivitas yang tinggi.

Pendayagunaan secara efektif tentang fungsi dan peranan manusia sebagai bagian dari sistem proses produksi haruslah melalui pertimbangan perancangan kerja yang sesama. Dalam peranannya sebagai bagian dari proses produksi, manusia umumnya akan bertanggung jawab terhadap 3 fungsi dasar, yaitu :

  1. Menerima data atau informasi mengenai apa yang harus dikerjakan atau perlu segera diambil tindakan, adapun data dan informasi tersebut diperoleh baik secara visual maupun audio atau pendengaran.

  2. Mengolah informasi, membentuk persepsi dan memberikan keputusan terhadap informasi yang telah diolah tadi.

  3. Melakukan tindakan ( action ) sesuai dengan keputusna yang telah diambil baik melalui aktivitas fisik maupun aktivitas mental.

Dalam pembahasan Analisa tata cara kerja ini kita akan menemukan beberapa istilah istilah yang terkait, yaitu :

  1. Job Specialization.

    Merupakan upaya untuk merumuskan secara spesifik aktivitas – aktivitas baik mental maupun fisik serta tanggung jawab / wewenang yang harus dilakukan oleh seseorang sehingga akan dapat dengan mudah untuk ditentukan tolak ukur hasil kerja serta kendala – kendala yang dihadapinya.

    Melalui spesialisasi pekerjaan ini, akan dapat diperoleh beberapa keuntungan, diantaranya ialah kecepatan kerja dapat dikembangkan karena operator dapat mengkhususkan diri pada satu atau dua kegiatan saja, kemudia melaui spesialisasi ini akan dapat mengefisiensikan waktu yang tidak produktif seperti waktu set up.

    Selasin dapat meningkatkan produktivitas kerja, pendekatan ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya ialah bahwa pekerjaan akan menjadi monoton , rutin dan membosankan sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya “ labor turn over “ dan “absenteeism “ yang tinggi. Pekerja akan mengalami keterhambatan dalam pengembangan dirinya akibat dari penciptakaan kondisi kerja yang hanya menekankan pada efektifitas dan efisiensi aspek aspek teknis serta mengabaikan kondisi psikologis dalam upaya mendapatkan kepuasan kerja. Spesialisasi pekerjaan yang pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan, akhirnya memberikan kesan bahwa manusia hanya dibutuhkan tenaga fisiknya saja dan mengabaikan pengembangan diri serta keadaan psikologisnya. Hal tersebut dalam waktu yang lama akan dapat menurunkan motivasi kerja karyawan yang pada akhirnya justru akan menurunkan produktivitas kerja yang seharusnya naik.

    Untuk mengatasi dampak negatif dari penerapan spesialisasi kerja tersebut, maka diperlukan beberapa langkah, diantaranya ialah job rotation ( pertukaran kerja ) , job enlargement ( pembesaran kerja ) dan job enrichmen ( pengkayaan kerja )

  2. Job Rotation.

    Pertukaran kerja diantara kelompok kerja dalam frekuensi yang cukup sering. Dengan adanya pertukaran tersebut diharapkan dampak negatif dari spesialisasi kerja seperti keadaan yang monoton dan kebosanan akibat pekerjaan yang terlalu terspesialisasi dapat diatasi, selain itu melalui pertukaran pekerjaan ini diharapak pekerja dapat mengembangkan kemampuannya pada aktivitas kerja yang lainnya. Melalui rotasi pekerjaan ini maka produktivitas akan dapat meningkat terutama apabila masalah rutinitas telah menunjukkan gelaja “ labor turn over “ dan “ absenteeism “ yang tinggi.

Funny job rotation

    Namun bukan berarti penerapan cara ini tidak memiliki kekurangan, kekurangan yang dihadapai dalam penerapannya ialah lebih kepada faktor individu yang enggan pindah dan melakukan rotasi karena keengganan untuk memulai dari awal ( belajar dari awal ) aktivitas yang baru yang membutuhkan penyesuaian. Kelemahan lainnya ialah bahwa dengan job rotation ini hanya bisa diterapkan pada level pekerjaan yang tidak memerlukan spesialisasi pekerjaan yang terlalu jauh berbeda, sehingga pekerja tidak memerlukan tantangan dalam suasana barunya tersebut.

  1. Job Enlargement.

    Merupakan upaya untuk memperluas atau memperbanyak aktivitas – aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan keinginannya sebagai pemuasan psikologis utnutk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya pada peningkatan produktivitas. Dikenal dua bentuk job enlargement, yaitu :

    1. Job enlargement horizontal. Pekerja akan dibebani aktivitas pekerjaan yang sama tetapi dengan target output yang lebih besar. Peningkatan output tersebut akan diimbangi dengan pemberian insentif yang berbanding lurus. Semakin besar output yang dihasilkan maka akan semakin besar pula insentif yang akan diterimanya. Setidaknya melalui cara ini pekerja akan sedikit melupakan rasa bosan akibat rutinitasnya meskipun melalui cara ini belum banyak membawa perubahan terkait kepuasan psikologis yang ingin dicapai oleh pekerja, sebab variasi pekerjaan dan kemampuan pekerja juga tidak banyak bertambah.

    2. Job enlargement vertical. Pekerja akan dibebani tugas dan tanggung jawab yang lebih bervariasi dari aktivitas sebelumnya. Jika biasanya mungkin pekerja pada aktivitas sebenarnya tidak diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan supervisi, maka pada job enlargement vertical ini pekerja akan diberikan kesempatan untuk itu, seperti pengendalian kualitas output pekerjaan.

  2. Job enrichment.

    Merupakan kombinasi dari job enlargement vertical dan horizontal. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjadikan perkejaan tersebut menjadi menarik dan memuaskan sehingga moral pekerja dapat meningkat yang pada akhirnya dapat mencapai produktivitas yang baik. Dibandingakan job rotation, job enlargement dan enrichment akan memberikan dampak yang lebih baik pada psikologis pekerja. Kelemahan dari kedua cara tersebut ialah dalam menentukan tolak ukur optimal atau tidaknya perubahan yang dicapai.

Jadi dpat disimpulakan bahwa dalam perancangan kerja , maka faktor manusia dan interaksinya dengan mesin ( peralatan, fasilitas , dsb ) merupakan faktor yang harus tetap diperhitungkan. Pekerja sebagai bagian dari komponen proses produksi haruslah pula dipenuhi kepuasan – kepuasan sosial psikologinya disamping pemenuhan aspek aspek teknis dari aktivitas produksi tersebut.

Disinilah letak peranan ilmu ergonomi, dimana kita dapat lebih mengetahui kemampuan – kemampuan dan keterbatasan – keterbatasan yang dimiliki oleh manusia sebagai bagian dari komponen produksi dengan mempelajari karakteristik karakterisitik yang dimiliki oleh manusia seperti kecepatan gerak, keandalan menerima,mengolah informasi dan menjalankan instruksi yang ada. Studi ergonomi akan memberikan alternatif terbaik yang harus dipilih antara pekerjaan yang harus dilakukan oleh manusia atau mesin.



Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Ergonomi ( lanjutan.... )



gambar pengukuran anthropometri statis

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui tentang definisi dan ruang lingkup dari Ergonomi, seperti pada pembahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa ergonomi focus pada pembahsan mengenai interaksi yang dilakukan oleh manusia dengan peralatan dan lingkungan kerjanya. Secara sederhana pendekatan ergonomic digunakan pada perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja agar lebih sesuai dengan manusia sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan efisiensi, kenyamanan, keamanan, kesehatan dan efektifitas sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Dalam konteks perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja, kita akan menjumpai istilah Anthropometri, pakah anthropometri itu ? dan seperti apakah peranannya dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja ?

Istilah Anthropometri berasal dari ”anthro” yang berarti manusia dan ”metri” yang berarti ukuran, sehingga anthropometri dapat didefinisikan sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Lantas apakah hungan antara studi athropometri dengan perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja ?.


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap manusia memiliki bentuk dimensi ukuran ( panjang, tinggi,lebar, dsb ) antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam merancang suatu produk atau sistem maka sangat perlu dipertimbangkan apakah produk, peralatan atau sistem kerja tersebut telah sesuai dengan manusia pengguna ataukan belum. Data anthropometri secara luas akan menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan peralatan,fasilitas dan lingkungan kerja, data anthropmetri akan menjadi dasar bagi bentuk, ukuran dan dimensi suatu peralatan, produk, fasilitas dan lingkungan kerja agar sesuai dengan manusia penggunanya.

Setelah kita mengetahui tentang definisi dan peranan anthropometri, maka kita akan sedikit membahas mengenai bagaimana cara melakukan studi anthropometri tersebut ?

Sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia, maka seorang perancang harus mengetahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhi pengukuran imensi tubuh manusia tersebut, faktor – faktor tersbut diantaranya ialah :

  1. Umur. Pertumbuhan manusia sangat dipengauhi oleh faktor umur, semakin bertambah usia manusia maka pertumbuhan yang terjadi akan semakin lambat dan mencapai puncaknya yang pada akhirnya akan menunjukkan kurva penurunan atau penyusutan. Untuk jenis kelamin laki – laki pertumbuhan akan terus terjadi hingga pada umumnya akan mencapai usia maksimal 23,5 tahun, dan 21,1 tahun untuk wanita.

  2. Jenis kelamin. Dimensi ukuran tubuh pria cenderaung lebih besar dibandingkan wanita, kecuali pada beberapa bagian tubuh seperti pinggul, dsb

  3. Suku bangsa ( ethnic ). Setiap suku bangsa atau etnik akan memiliki dimensi tubuh yang berbeda – beda, bangsa eropa sebagai contohnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan suku bangsa kita.

  4. Posisi tubuh. Posisi tubuh akan mempengaruhi pengukuran, oleh sebab itu perlua danya standar posisi tubuh untuk mempermudah pengukuran. Dikenal dua jenis pengukuran dalam hal ini.

    1. Pengukuran dimensi struktur dimensi tubuh (structural body dimensions ) atau dikenal juga dengan istilah static anthropometri. Pengukuran ini dilakukan dalam posisi tetap atau diam yang meliputi pengurkuran berat badan, tinggi tubuh, ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya.

    2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh ( functional body dimensions ) atau dikenal juga dengan istilah dinamic anthropometri. Pengukuran dinamis dilakukan pada posisi tubuh saat melakukan gerakan – gerakan tertentu yang berkaitan dengan aktivitasnya. Aplikasi dinamic anthropometri ini banyak diterapkan pada perancangan ruang dan fasilitas kerja

Sumber gambar :
  • Harry H. Laughlin, The Second International Exhibition of Eugenics held September 22 to October 22, 1921, in connection with the Second International Congress of Eugenics in the American Museum of Natural History, New York (Baltimore: William & Wilkins Co., 1923).

Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Chapter 1 : Ergonomi


Baiklah, untuk bahasan yang pertama marilah kita kaji terlebih dahulu mengenai ilmu ergonomi.

Pernahkah anda mendengar orang yang mempromosikan suatu barang dengan mengatakan bahwa barang yang dijualnya itu adalah barang yang ergonomis ?, tau mungkin anda juga pernah mendengar ada orang yang berkata bahwa peralatan yang anda gunakan tidak ergonomis ?. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan ergonomi itu ?, kemudian apakah peranannya dalam kehidupan kita sehari – hari.

Ergonomi berasal dari bahsa Yunani yaitu ERGO yang berarti Kerja dan NOMOS yang berarti Hukum. Sehingga sering didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.

Isitilah ergonomi lebih populer digunakan di beberapa negara eropa barat, di Amerika ergonomi lebih dikenal dengan isitilah Human Engineering, isitilah isitilah yang lainnya yang punya maksud yang sama diantaranya ialah Biomechanics dan Engineering Psychology.

Awalnya ilmu ini berkembang sejak perang dunia ke II, dimana ketika itu pihak sekutu mengalami banyak kegagalan terhadap peralatan tempur produksinya,seperti Radar, Pesawat tempur, senapan yang tidak efektif ketika digunakan, sehingga akibatnya banyak terjadi kesalahan – kesalahan bahkan kecelakaan yang semata – mata tidak terjadi karena kekurangmampuan personilnya melainkan penggunaan peralatan tempur yang berpotensi menyebabkan terjadinya human error.

Hal ini tentu saja mendatangkan kerugian bagi militer, sehingga mendorong untuk dilakukannya penelitian penelitian yang berkaitan dengan interaksi manusia dengan peralatanmya. Penelitian – penelitian ini akhrnya berkembang bukan hanya untuk kepentingan militer saja melainkan meluas ke berbagai rancangan peralatan dan fasilitas kerja yang berhubungan dengan manusia.

Jadi jelaslah bagi kita bahwa disiplin ilmu ergonomi adalah disiplin ilmu yang memanfaatkan informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja atau peralatan kerja,fasilitas dan lingkungan kerja yang Efektif, Nyaman, Aman,Sehat dan Efisien ( ENASE ).

Analisis dan penelitian ergonomi akan meliputi hal – hal yang berkaitan dengan:

  1. anatomi ( struktur ),Fisiologi ( bekerjanya ),Anthropometri ( ukuran ) tubuh anusia

  2. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia

  3. Kondisi – kondisi kerja yang dapat mencederai ataupun sebaliknya membuat nyaman, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

Contoh sikap tubuh yang tidak ergonomis ( source : iso.org )

Tanda – tanda suatu sistem atau peralatan kerja yang tidak ergonomis diantaranya ialah :

  1. Hasil kerja ( kualitas / kuantitas ) tidak memuaskan

  2. Sering terjadi atau hampir terjadi kecelakaan kerja

  3. Pekerja sering melakukan kesalahan ( human error )

  4. Postur kerja yang statis, sering membungkuk, menjangkau, dan jongkok

  5. Pekerja mudah lelah

  6. Keluhan akibat timbulnya nyeri pada otot,seperti lengan, bahu,pinggang, dan sebagainya

Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Kuliah APK & Ergonomi


Kuliah yang dapat anda peroleh pada semester 6 ini intinya membahas 3 pokok permasalahan, pertama ialah membahas masalah studi tata cara kerja ( metode ) kerja,seperti teknik penyederhanaan pekerjaan, pembahasan kedua membahas mengenai proses pengukuran kerja dan teknik – teknik untuk mengaplikasikannya, kemudian pada bahasan yang ketiga terutama mengenai ilmu ergonomi itu sendiri dalam kaitannya dengan keterlibatan manusia dengan aktivitas produksi yang dilakukannya. Sebagian besar rangkuman materi ini berasal dari buku berjudul “ Ergonomi, Study Gerak dan Waktu” karangan Ir. Sritomo Wignjosoebroto,M.Sc


Mungkin anda akan bertanya – tanya, apa sich pentingnya mempelajari APK dan Ergonomi ini ?, berikut coba saya jelaskan dengan pemikiran saya yang sederhana ini.. ( cie cie.. hehe )

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh manusia dari setiap aktivitas yang dilakukannya ialah untuk mendapatkan keuntungan. Seorang pengusaha bertaruh modal dalam usahanya dengan harapan akan memperoleh penambahan jumlah nilai modal setelah melalui serangkaian proses. Kemudian seorang pekerja juga berusaha menghasilkan output yang besar dari pekerjaannya dengan mengorbankan sedikit biaya dan waktu dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal pula. Dengan demikian itu berarti bahwa semua orang telah berupaya meningkatan produktivitasnya untuk memperoleh hasil atau keuntungan yang maksimal.

Dengan mengetahui besarnya nilai produktivitas yang berhasil dicapai, maka dapat diketahui seberapa efektif proses produksi yang telah dilakukannya, serta seberapa efisien sumber daya telah dihemat untuk meningkatkan output.

Peningkatan produktivitas akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, salah satu manfaat utamanya ialah dapat menurunkan biaya proses produksi. Seperti diketahui bahwa produktivitas merupakan perbandingan ( rasio ) antara output dalam hal ini jumlah unit yang dihasilkan dan input yang dikeluarkan dalam satuan moneter (rupiah). Sesuatu dikatakan memiliki produktivitas yang baik jika perbandingan antara input dan outputnya besar, itu artinya produktivitas dapat tercapai jika jumlah output yang dihasilkan lebih besar atau tetap, sedangkan input yang dikeluarkan berkurang.

Berkaitan cara mengurangi atau mengefektifkan dan mengefisiensikan input dalam suatu proses produksi, maka analisa ergonomi dan perancangan kerja ( studi gerak dan waktu ) akan memainkan peranan yang penting dalam upaya peningkatan produktivitas kerja melalui upaya – upaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan nilai tambah pada proses produksi, serta sebaliknya berusaha menghindari atau meminimalkan kegiatan – kegiatan dan tata cara ( metode ) kerja yang tidak produktif seperti banyaknya idle/delays,cara kerja yang tidak terstandarisasi, dan sebagainya.


contoh perbaikan sistem kerja ( source : JINIOSH Japan )



Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

Hai Bloger, aku datang lagi .....


Hai Bloger, aku datang lagi .....

Hai para blogger dimanapun kalian berada, aku datang lagi lho.. hehe.... bagaimana kabar kalian disana ? Sehat selalu bukan ? Meskipun kalian tidak bisa komentar di blog ini karena susahnya instalasi kolom komentar di blogku ini, tapi aku yakin kalian beberapa waktu pernah mampir kemari, meskipun sekedar melihat – lihat rumahku yang hanya kukunjungin kurang dari kata “ sering “ ini heheh...


Baiklah berhubung ujian akhir semester sudah berakhir, maka sudah saatnya aku kembali menjalankan kewajiban dan komitmen awalku ketika membangun blog ini. Blog ini adalah blog yang berisi rangkuman materi kuliah jurusan teknik industri khususnya materi yang diajarkan di kampus kaligawe Unissula, sengaja aku share disini karena suatu saat ini akan menjadi kenangan bagiku, ya syukur-syukur mungkin bisa menambah pengetahuan bagi rekan – rekan dunia maya sekalian.


Fiuuh.... rasanya semester ini berbeda dengan semester-semester sebelumnya, rasanya lebih berat, desakan ekonomi adalah yang paling terasa mungkin, semester ini juga aku dapat kerja tambahan lagi ( tambahan yang ke berapa ya.??? hehe ), yap, semester ini dapat tawaran dari BPS kota Semarang untuk menjadi karyawan kontrak selama satu bulan sebagai PCL ( Petugas Pencacah Lapangan ) dan entry data pada bulan berikutnya. Karena memang dasarnya aku gemar jalan-jalan, akhirnya pekerjaan sebagai PCL pun ku sanggupi, karena pikirku aku akan ketemu banyak orang dilapangan, aku akan mendengar banyak kisah hidup yang beragam dari mereka.


Tapi jauh daripada itu, konsekuensi – konsekuensi yang mungkin muncul harus bisa ku antisipasi demi pelunasan biaya kuliah semester ini. Konsekuensi yang paling terasa ada pada kuliahku, semuanya terbengkalai akibat jarang masuk kuliah yang disebabkan oleh target yang harus dicapai oleh team sensus menyebabkan kami bekerja siang dan malam, yang kalau bahasa kasarnya pimpinan team saya, pak Ujang mengatakan bahwa kita telah dikontrak 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 30 hari dalam satu bulan. Itu artinya kita harus siap siaga datang ke lokasi kapanpun dibutuhkan ( seyem.. hehe)


Alhamdulillah, puji syukur kepada sang khalik di semester ini pula salah satu impianku tercapai. Sebuah sepeda motor matic aku hadiahkan buat adik perempuanku, uang muka aku peroleh dari gaji sebagai PCL itu, dan angsurannya insya Allah aku harus merelakan separuh pendapatanku di warnet ini. Yang penting bagiku, dia bisa berangkat kuliah dengan mudah, sebab kampus Fisip Undip tempat dia berkuliah akan segera pindah lokasi ke daerah Tembalang ( 30 menit perjalanan dari rumah kami ), selain itu efektifitas waktu dan efisiensi biaya menjadi pertimbangan bagiku, daripada harus mencarikan kontrakan atau kos untuk dia di daerah tembalang yang terkenal mahal itu sebaiknya aku mengalokasikan dana yang tadinya dipakai untuk transportasi ke angsuran motor, lumayan jadinya mobilitas diapun jadi lebih fleksibel.


oya, disemester ini dalam hal organisasi, alhmdulilah bersama - rekan di klub teknik industri, kami berhasil lolos seleksi naional 2 event perlombaan, satu di ITS surabaya, dan satu lagi di UGM jogja, meskipun hanya sebagai finalis tapi kami puas,karena ini pengalaman pertama bagi kami mengikuti event seperti ini. kalau buat saya pribadi, tidak ada bedanya antara kami dengan mereka, yang berbeda hanya terletak pada persiapannya saja, mereka lebih siap dan kami kurang siap ( gubrak..!! sama aja kalleee... hahahah ), justifikasi diri.com .. hehe

foto bersama peserta lomba lainnya dari kampus seluruh indonesia

Kerja sebagai PCL di Sensus Penduduk 2010, ikut kompetisi nasional, cerita cinta ( ssst..yg ini masih tabu untuk dibicarakan,haha ) beli motor baru, kuliah sedikit berantakan, fluktuasi pendapatan yang tidak jelas ke mana angka sebenarnya mengarah adalah merupakan kisah kisah yang sangat berharga bagiku di semester ini. Ini akan menjadi kenangan yang indah, bagaimana harus terguyur hujan deras sambil mengetuk – ngetuk pintu responden di lapangan, stress karena pembayaran uang kuliah yang tidak pasti padahal jadwal ujian semakin dekat, tidak bisa berkutik dikala banyak tugas kuliah yang luput, harus pasrah dengan hasil ( nilai ) yang akan aku peroleh semester ini, selalu meluangkan waktu untuk merenung dan berfikir serta selalu bertanya dalam hati “ besok untuk bayar ini dan itu pake uang dari mana ya .. ?? “ hehe... umur masih muda tapi terpaksa harus memikirkan urusan – urusan kayak gitu, haha....tak apa – apalah pakcik ade, sapa tau besok kalo sudah tua jadi sudah terbiasa.. hehe


Baiklah guys, mungkin itu cuman sekedar oleh – oleh dariku buat kalian yang udah mampir ke sini, ya mo pegimana lagi, cuman cerita yang bisa aku share ama kalian, harapannya ada manfaat yang bisa kalian petik, dan buat aku cerita ini akan jadi kenangan hidup, biar kelak kalau aku baca kembali bisa bikin aku tersenyum – senyum bahagia pada ade muda yang berjuang mewujudkan mimpi menjadi sukses ini. Hhehe


Oke blogger, sekian dulu preambule ( dikata pembukaan UUD 45 hehe ) dari saya, materi ergonomi, ppic dan materi lainnya siap saya rangkum disini, semoga bermanfaat buat kita semua. Cekidot.....!!!


oya lupa, saya juga mau bilang “ SEMANGAT......!!!! “ hehehe








( Diterbitkan pada www.aderafiansyah.co.cc )Semoga bermanfaat buat sobat semua dan semoga Allah swt juga meridhoi ilmu ini untuk kita amalkan bersama,amien...jazakillah khoiron katsir.