think of industrial engineering, it's all about industrial engineering

Engineering Tools

Ergonomi ( lanjutan.... )



gambar pengukuran anthropometri statis

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui tentang definisi dan ruang lingkup dari Ergonomi, seperti pada pembahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa ergonomi focus pada pembahsan mengenai interaksi yang dilakukan oleh manusia dengan peralatan dan lingkungan kerjanya. Secara sederhana pendekatan ergonomic digunakan pada perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja agar lebih sesuai dengan manusia sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan efisiensi, kenyamanan, keamanan, kesehatan dan efektifitas sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Dalam konteks perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja, kita akan menjumpai istilah Anthropometri, pakah anthropometri itu ? dan seperti apakah peranannya dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja ?

Istilah Anthropometri berasal dari ”anthro” yang berarti manusia dan ”metri” yang berarti ukuran, sehingga anthropometri dapat didefinisikan sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Lantas apakah hungan antara studi athropometri dengan perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja ?.


Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap manusia memiliki bentuk dimensi ukuran ( panjang, tinggi,lebar, dsb ) antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam merancang suatu produk atau sistem maka sangat perlu dipertimbangkan apakah produk, peralatan atau sistem kerja tersebut telah sesuai dengan manusia pengguna ataukan belum. Data anthropometri secara luas akan menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan peralatan,fasilitas dan lingkungan kerja, data anthropmetri akan menjadi dasar bagi bentuk, ukuran dan dimensi suatu peralatan, produk, fasilitas dan lingkungan kerja agar sesuai dengan manusia penggunanya.

Setelah kita mengetahui tentang definisi dan peranan anthropometri, maka kita akan sedikit membahas mengenai bagaimana cara melakukan studi anthropometri tersebut ?

Sebagai studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia, maka seorang perancang harus mengetahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhi pengukuran imensi tubuh manusia tersebut, faktor – faktor tersbut diantaranya ialah :

  1. Umur. Pertumbuhan manusia sangat dipengauhi oleh faktor umur, semakin bertambah usia manusia maka pertumbuhan yang terjadi akan semakin lambat dan mencapai puncaknya yang pada akhirnya akan menunjukkan kurva penurunan atau penyusutan. Untuk jenis kelamin laki – laki pertumbuhan akan terus terjadi hingga pada umumnya akan mencapai usia maksimal 23,5 tahun, dan 21,1 tahun untuk wanita.

  2. Jenis kelamin. Dimensi ukuran tubuh pria cenderaung lebih besar dibandingkan wanita, kecuali pada beberapa bagian tubuh seperti pinggul, dsb

  3. Suku bangsa ( ethnic ). Setiap suku bangsa atau etnik akan memiliki dimensi tubuh yang berbeda – beda, bangsa eropa sebagai contohnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan suku bangsa kita.

  4. Posisi tubuh. Posisi tubuh akan mempengaruhi pengukuran, oleh sebab itu perlua danya standar posisi tubuh untuk mempermudah pengukuran. Dikenal dua jenis pengukuran dalam hal ini.

    1. Pengukuran dimensi struktur dimensi tubuh (structural body dimensions ) atau dikenal juga dengan istilah static anthropometri. Pengukuran ini dilakukan dalam posisi tetap atau diam yang meliputi pengurkuran berat badan, tinggi tubuh, ukuran kepala, panjang lengan dan sebagainya.

    2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh ( functional body dimensions ) atau dikenal juga dengan istilah dinamic anthropometri. Pengukuran dinamis dilakukan pada posisi tubuh saat melakukan gerakan – gerakan tertentu yang berkaitan dengan aktivitasnya. Aplikasi dinamic anthropometri ini banyak diterapkan pada perancangan ruang dan fasilitas kerja

Sumber gambar :
  • Harry H. Laughlin, The Second International Exhibition of Eugenics held September 22 to October 22, 1921, in connection with the Second International Congress of Eugenics in the American Museum of Natural History, New York (Baltimore: William & Wilkins Co., 1923).

Semoga bermanfaat, budayakan silaturahmi dengan meninggalkan komentar anda

0 Comments:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda pada artikel dan web ini,kami sangat menghargai jika anda menggunakan bahasa yang baik dan santun.....