think of industrial engineering, it's all about industrial engineering

Engineering Tools

Green Campus


Unissula Sejengkal Lagi Menuju Kampus Hijau

Mungkin sebagian dari anda sudah tidak asing lagi dengan istilah Green world, Go Green, Green Campus atau gerakan hijau lainnya. Kampus hijau atau green campus merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh kalangan akademik dalam mengkampanyekan isu lingkungan hidup, yaitu mengenai pemanfaatan dan pengelolaan energi yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan sebagai implikasi dari isu pemanasan global yang sedang giat dikampanyekan oleh aktivis – aktivis lingkungan hidup di berbagai belahan dunia.

Terlepas dari pro dan kontra isu global warming atau pemanasan global, kalangan akademik dikampus layaknya perlu mengkaji segi kemanfaatan gerakan hijau tersebut bagi keberlangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya didunia ini. Dalam konteks religius, bagaimanapun juga menciptakan sebuah kondisi dan suasana lingkungan yang asri dan terawat mutlak untuk dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban kita sebagai insan yang “ dititipkan “ amanah untuk menjadi pemimpin yang merawat, menjaga, dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada di bumi ini kepada Allah SWT.

Sebagai kampus Islam terkemuka, Universitas Islam Sultan Agung haruslah memiliki peranan yang besar sebagai pelopor lahirnya Kampus Hijau di negara ini, mengingat ada misi emosional yang nyata dalam gerakan hijau tersebut, dimana kita mengetahui bahwa motivasi emosional yang didasarkan kepada keyakinan keberagamaan memiliki kekuatan yang sangat besar untuk memotivasi.

Untuk memperjelas karakternya sebagai kampus islam yang melahirkan insan utama ( khairul ummah ), sudah saatnya bagi kampus kaligawe ini menyandingkan pelestarian lingkungan sebagai budaya utama disamping gerakan budaya akademik islami ( BudAI ) yang menjadi ciri khasnya.

Sebelum mengambil peranan sebagai kampus hijau, maka perlu dikaji Aspek – aspek yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan energi yang murah, muda, dan ramah lingkungan. Perlu ditemukan potensi – potensi serta kendala – kendala yang akan dihadapi dalam pengimplementasian kampus hijau di kaligawe yang terkenal sebagai daerah industri dengan berkubik – kubik polutan setiap harinya itu. Jika Unissula berhasil mengelola isu global ini dengan landasan nilai – nilai religi yang kental, maka lengkap sudah kunci sukses untuk “menduniakan” unissula sebagai Worl Class Islamic Cyber University .

Lantas, potensi – potensi apakah yang disimpan oleh kampus yang saat ini dimotori oleh Prof. Laode ini ? Berikut sedikit gagasan hasil pengamatan penulis sendiri selama hampir dua tahun menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Industri FTI Unissula.

Energi Alternatif Melalui Pembangunan Reaktor Biogas

Biogas ialah gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan – bahan organik. Gas yang paling dominan dihasilkan pada sebuah reaktor biogas ialah gas metan (CH4), Jenis gas yang sangat berpotensi merusak lapisan ozon, namun dewasa ini jenis gas ini digunakan sebagai energi. Warga di sebuah desa di Gunung Kidul, DIY menurut Kompas.Com telah banyak yang memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan bakar LPG maupun minyak tanah. Memang gas jenis ini dapat dimanfaatkan secara langsung dengan proses pembakaran layaknya gas elpiji. Selain sebagai bahan bakar untuk keperluan dapur, gas metan juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkin tenaga listrik.

Di Bogor Jawa Barat, pembangkit listrik menggunakan gas metan dapat ditemui di TPA Bantar Gebang, dimana gas metan dihasilkan dari proses pengolahan sampah dengan mesin khusus yang dapat menagkap gas metan hasil pembakaran. Saat ini instalasi listrik di TPA ( Tempat Pembuangan Sampah ) Bantar Gebang direncanakan untuk menghasilkan listrik sebesar 30 Megawatt, jumlah ini diprediksi dapat menerangi ribuan rumah di daerah Bogor.

Salah satu bahan utama reaktor biogas ialah limbah manusia, Jumlah “masyarakat” kampus Unissula, baik dosen karyawan dan mahasiswa tentu adalah sebuah potensi yang cukup signifikan untuk menghasilkan energi biogas tersebut. Dengan adanya reaktor biogas maka akan dapat menaikkan nilai kemanfaatan limbah dan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar fosil. Jika berhasil diterapkan, maka Unissula akan menjadi kampus yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi listrik sendiri. Terang saja biaya operasional akan bisa dihemat dan dana energi bisa dialihkan ke pembiayaan bidang lain terutama penelitian – penelitian dibidang lainnya.

Energi Alternatif Melalui Pemanfaatan Energi Matahari

Panas..!!. mungkin itulah salah satu kalimat populer untuk menggambarkan daerah kaligawe Semarang. Layaknya cerita tentang limbah diatas, efek negatif dari keadaan dengan temperatur suhu yang relatif tinggi di kawasan pesisir dapat pula kita rubah menjadi sebuah keuntungan bagi kita. Bagaimanakah caranya ?

Ya, Solar Cell ... !! Pembangkit listrik tenaga surya, tentu anda sudah tidak asing lagi dengan sistem pembangkit yang telah dikembangkan sejak tahun 70'an ini. Solar Cell merupakan pembangkit listrik yang memiliki karakteristik yang sangat ramah lingkungan, sebab pembangkit listrik tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang tidak menghasilkan polusi layaknya pembakaran bahan bakar fosil pada pembangkit listrik konvensional seperti mesin diesel misalnya. Selain itu solar cell juga dapat digunakan dimana saja yang memiliki cahaya matahari, sebab sistem pembangkit ini mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Letak geografis Unissula merupakan potensi bagi pengembangan sistem pembangkit jenis ini, sebab hampir setiap saat daerah ini kaya akan cahaya matahari.

Energi Alternatif Melalui Pemanfaatan Lahan

Di beberapa sudut kampus sering kita jumpai Lahan kosong yang tidak dimanfaatkan dengan optimal, padahal lahan kosong terebut berpotensi untuk digunakan untuk mengembangkan energy farming atau pembudidayaan energi, yaitu energi yang dapat diperbarui dengan cara dibudidayakan.

Sebagian besar lahan kosong tersebut dapat ditanami satu jenis tanaman yang dapat mengahasilkan bahan bakar atau energi alternatif. Ya, tanaman itu adalah singkong, makanan yang kaya karbohidrat namun miskin protein ini memang merupakan bahan yang digunakan untuk menghasilkan bioethanol, salah satu jenis biofuel, bahan bakar yang berasal dari tanaman.

Etanol dihasilkan dari bagian umbi singkong dengan cara difermentasikan. Adapun manfaat etanol ialah sebagai pengganti premium.Di negara – negara lainnya seperti Brazil, Prancis, Jerman, dan bahkan Amerika, etanol digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor sejak awal abad ke 20. Selain itu jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, etanol memiliki keunggulan diantaranya ialah sisa pembakarannya yang minim dan ramah lingkungan.

Singkong merupakan tanaman yang mudah dalam membudidayakannya, dengan sistem stek batang, tanaman ini sudah bisa tumbuh asal lingkungan dan keadaan tanah memenuhi syarat, salah satunya ialah memiliki unsur hara yang cukup. Untuk menghasilkan unsur hara yang cukup maka diperlukan pupuk, jika program hijau ini dijalankan secara berkesinambungan maka akan ditemukan keterkaitan diantara satu program dengan program lainnya. Salah satunya ialah Bioetanol ini dengan reaktor Biogas. Salah satu keluaran reaktor ialah berupa zat sisa yang berbentuk padat ataupun cair, yang dapat digunakan sabagai pupuk kompos untuk tanaman singkong pada program bioetanol.

Demikianlah beberapa potensi hijau yang coba penulis gagaskan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi semua stake holder demi terwujudnya kampus Unissula sebagai World Class Islamic Cyber University, dan juga sebagai World Class Islamic Green University yang sejengkal lagi dapat terwujud.(a'raf)


Tulisan ini didedikasikan untuk berpartisipasi pada Lomba Blog FTI Unissula 2010


( Diterbitkan pada www.aderafiansyah.co.cc )Semoga bermanfaat buat sobat semua dan semoga Allah swt juga meridhoi ilmu ini untuk kita amalkan bersama,amien...jazakillah khoiron katsir.

source gambar : www.renewables-in-school.eu / /www.crunchgear.com /www.devicedaily.com

0 Comments:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda pada artikel dan web ini,kami sangat menghargai jika anda menggunakan bahasa yang baik dan santun.....