think of industrial engineering, it's all about industrial engineering

Engineering Tools

Peramalan ( Forecasting ) 3


Teknik – Teknik Peramalan

  1. Simple Average

Metode simple average merupakan metode yang sesuai digunakan jika data yang tersedia tidak mengandung unsur trend dan faktor musiman.

Secara sederhana metode ini menghitung rataan dari data yang tersedia sejumlah n, mengikuti persamaan berukut :

Fi+1 = ∑ At / N

Dimana, Fi+1 : peramalan untuk periode ke i + 1

At : nilai aktual tahun ke – 1

N : banyaknya data


  1. Moving Average

Peramalan dengan teknik moving average melakukan perhitungan terhadap nilai data yang paling baru sedangkan data yang lama akan dihapus. Nilai rata-rata dihitung berdasarkan jumlah data yang angka rata-rata bergeraknya ditentukan dari harga I sampai N data yang dimiliki. Peramalan dengan teknik moving average dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

MAn = ∑ At / n

Dimana, i : banyak data

n : angka periode rata-rata bergerak

At : nilai actual tahun ke – 1


  1. Weight Moving Average

Metode ini mirip dengan metode moving average, hanya saja diperlukan pembobotan untuk data paling baru dari deret berkala. Sebagai contoh data yang paling baru ditentukan bobotnya sebesar 0.4, dan terbaru berikutnya berbobot 0.3, kemudian berturut-turut 0.2 dan terakhir 0.1. dan perlu diingat bahwajumlah bobot yang diberikan harus sama dengan 1.00. dan bobot terberat diberikan pada data yang terbaru.

  1. Centered Moving Average

Perhitungan yang digunakan pada metode ini sama dengan metode moving average. Hanya saja hasil perhitungannya diletakkan pada pertengahan periode yang digunakan untuk menghitung nilai rata-ratanya.



  1. Eksponential Smoothing

Metode ini menggunakan prinsip yang sama dengan teknik moving average, hanya saja eksponensial smoothing memerlukan perhitungan yang lebih sedikit, tidak memerlukan data historis dalam jangka waktu yang lama melainkan hanya data terbaru yang dipakai untuk menghitung peramalannya.

Karakteristik smoothing dikendalikan dengan menggunakan faktor smoothing α, yang bernilai antara 0 sampai dengan 1. Fungsi faktor ini adalah untuk memberikan penekanan yang lebih terhadap data yang paling baru. Setiap peramalan yang baru berdasarkan pada hasil peramalan sebelumnya ditambah dengan suatu prosentase perbedaan antara peramalan dengan nilai actualnya pada saat tersebut. Dengan demikian :

Ft = Ft-1 + α ( At-1Ft-1 )

Dimana,

Ft : Peramalan periode ke-t

Ft-1 : Peramalan periode ke t-1

α : Konstanta smoothing

At-1 : Permintaan aktual atau penjualan untuk periode ke t-1


  1. Winter’s

Metode winter’s merupakan metode peramalan yang sering dipilih untuk menangani data permintaan yang mengandung baik variasi musiman maupun unsur trend. Metode ini mengolah tiga asumsi untuk modelnya : unsur konstan, unsur trend dan unsur musiman.

Ketiga komponen diatas secara kontinyu diperbarui menggunakan konstanta smoothing yang diterapkan pada data terbaru dan estimasi yang paling akhir.

Metode winter’s menggunakan model Trend Hold, yang dimulai dengan estimasi trend yang biasa :

Tt = β ( Ft – Ft-1 ) + ( 1 – β ) Tt-1

Dimana : Tt : estimasi nilai trend pada periode t

β : konstanta smoothing unsur trend

Ft : rata-rata eksponensial pada periode t


  1. Single Eksponential Smoothing

Peramalan single eksponensial smoothing dihitung berdasarkan hasil peramalan ditambah dengan peramalan periode sebelumnya. Jadi, kesalahan peramalan sebelumnya digunakan untuk mengoreksi peramalan berikutnya.

Persamaannya adalah :

Ft = αAt + ( 1-α ) F ( t-1 )


  1. Eksponential Smoothing With Linear Trend

Persamaannya adalah :

Ft = αAt + ( 1-α ) F ( t-1 ) + T ( t-1 )





0 Comments:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda pada artikel dan web ini,kami sangat menghargai jika anda menggunakan bahasa yang baik dan santun.....