Pemimpin Teladan
MAHMOUD AHMADI NEJAD SI SINGA PERSIA YANG SEDERHANA
Ahmadinejad tidak berbeda jauh dengan rakyatnya
Dr. Mahmoud Ahmadi Nejad atau lebih populer dengan penulisan Ahmadinejad lahir pada tahun 1956 di desa Aradan di kota Garmsar, 120 KM ke arah tenggara Kota Teheran, Iran. Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna. Anak keempat dari tujuh bersaudara ini bersama keluarganya pindah ke Teheran pada tahun 1950an, menyelesaikan pendidikan dasar hingga perguruan tingginya disana. Mengambil subjek studi teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi di Teheran.Pada 1986, ia melanjutkan studi Masternya di universitas yang sama. Pada tahun 1989, ia menjadi anggota Dewan Fakultas Teknik Sipil di Universitas Sains dan Teknologi. Pada tahun 1997, dia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dalam bidang teknik transportasi dan perencanaan dari Universitas Sains dan Teknologi.
Dr Ahmadi nejad familiar dengan bahasa Inggris walaupun dalam setiap kesempatan selalu menggunakan bahasa Persia untuk berpidato termasuk pidatonya pada beberapa konferensi tingkat dunia seperti PBB.
Saat menjadi Mahasiswa, Ahmadinejad sudah terlibat dalam kegiatan politik keagamaan sebelum Revolusi Islam meletus pada tahun 1979, Revolusi yang merubah bentuk negara Iran dari Monarki ke bentuk Republik Islam. Dr Ahmadi nejad menikah dan mempunyai tiga anak, dua anak lelaki dan satu anak perempuan.
Pemimpin Yang Tegas Terhadap Barat
Kebijakan Shah ( raja ) yang melakukan westernisasi dan kedekatanya dengan kekuatan barat (Amerika Serikat) sangat berbenturan dengan identitas Muslim Syi'ah Iran, hal ini mungkin bisa dikatakan sebagai kesalahan terbesar shah iran pada waktu itu, Shah Mohammad Reza Pahlavi sehingga melahirkan revolusi terbesar ketiga didunia setelah revolusi Francis dan Bolsevhik. Revolusi Iran atau Revolusi Islam ini dipimpin oleh seorang ulama yang berusia 80 tahun, Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini.
Sebagai pengikut setia Khomeini, Ahmadinejad terkenal konservatif dan sangat memegang teguh nilai – nilai revolusi Islam. Sempat menjadi walikota Teheran sebelum akhirnya terpilih menjadi presiden Iran pada tahun 2005 dan 2009. Presiden yang sederhana ini terkenal tegas dalam menyikapi kebijakan – kebijakan negara barat, dalam berbagai kesempatan di konferensi PBB, Ahmadinejad dengan tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya memiliki skenario dalam pembentukan negara zionis Israel, hal ini disampaikannya dalam konferensi PBB tentang Rasisme di jenewa, Swiss. Sontak beberapa perwakilan negara – negara barat yang hadir pada waktu itu melakukan walk out ketika Ahmadinejad berpidato bahkan selain itu dalam kesempatan yang berbeda Israel pernah mengajukan usul untuk mengeluarkan Iran dari keanggotaan PBB.
Menyangkut ancaman Amerika dan sekutunya yang berhasil membentuk opini global tentang ancaman nuKlir Iran. Ahmadinejad dengan tegas menyatakan bahwa Iran tidak gentar terhadap ancaman – ancaman tersebut karena bagi Iran pengembangan Nuklir murni untuk kepentingan dalam negeri Iran yakni menyangkut masalah penyediaan energi listrik. Jika Pembangkit listrik energi nuklir ini bisa dikembangkan maka Iran akan dapat menguasai perekonomian di kawasan Eurasia.
Amerika dan sekutunya menyatakan bahwa Iran adalah ancaman bagi Demokrasi, padahal tingkat partisipasi rakyat iran pada pemilu bulan juni yang lalu mencapai 85 % sedangkan uni eropa yang menggaung- gaungkan demokrasi hanya mencapai tingkat 43 %, setidaknya hal ini yang disampaikan oleh seorang pejabat Iran pada sebuah siaran TV indonesia Jum'at 25 juli 2009.
Rupanya sikap tegas Ahmadinejad yang merupakan cerminan keteguhannya dalam memegang teguh nilai – nilai Revolusi islam yakni menjadikan Iran sebagai negara Muslim yang berdaulat dan sejahtera mendapat perlawanan keras dari Amerika dan negara – negara sekutunya sebagai negara yang diposisikan sebagai “ lawan “ oleh Presiden yang sederhana ini.
Pemimpin Yang Meneladani Rasululullah
Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad, ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda ?” Ahmadinejad menjawab, ” Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran ”.
Luar biasa, pernyataan yang bukan hanya ucapan manis belaka seperti yang dilakukan oleh beberapa kandidat presiden yang akan bertarung di Pemilu, namun dibuktikan oleh beliau, berikut beberapa kebijakan yang mencerminkan bahwa Ahmadinejad benar – benar berjuang untuk rakyat seperti yang penulis kutip dari sebuah blog, www.qitori.wordpress.com :
Menyumbangkan Karpet Istana Kepresidenan yang tentu saja berkualitas ke sebuah masjid di Teheran, dan mengganti karpet mewah istana dengan karpet yang lebih murah.
Menutup ruangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar dan meminta sekretariat istana untuk menggantinya dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu.
Terkadang bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana presiden.
Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.
Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)
Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.
Rumahnya di sebuah kompleks kumuh yang diwariskan oleh ayahnya. Hal ini sempat membuat pasukan pengamanan kepresidenan bingung untuk menjalankan tugas sehingga akhirnya membentuk pos pengaman di ujung gang tempat tinggal sang presiden.
Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.
Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.
Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.
Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.
Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.
0 Comments:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar anda pada artikel dan web ini,kami sangat menghargai jika anda menggunakan bahasa yang baik dan santun.....