INDONESIA VS MALAYSIA
PERANG INDONESIA MALAYSIA
MALAYSIA
Militer Negeri Jiran itu bernama Tentara Diraja Malaysia. Pada awal pembentukannya, peralatan militer buatan Inggris banyak dipakai negara ini. Kini mereka menggunakan peralatan dari sejumlah negara, termasuk pesawat buatan Indonesia.
Kapal Perang
- Satu kapal penyelam dilengkapi meriam 20 mm
- Dua kapal cepat pengangkut pasukan
- Empat kapal patroli buatan Prancis ber-rudal Exocet MM38 dan meriam Bofors
- 24 kapal perang yang berpangkalan di empat tempat: Lumut, Sandakan Sabah, Kuantan, dan Labuan. KD Kerambit yang berada di sekitar Ambalat merupakan salah satu kapan yang berpangkalan di Sandakan, Sabah.
- Dua kapal patroli buatan Korea Selatan yang dilengkapi meriam 100 mm Creusot Loire, 30 mm Emerlac, dan senjata penangkis antikapal selam. Kapal ini berpangkalan di Kuantan/
- Empat kapal buatan Swedia dilengkapi rudal MM38 Exocet, 57 mm Bofors, dan 40 mm Bofors berpangkalan.
- Empat kapal Frigate, dua di antaranya dibeli bekas dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
- Enam kapal Corvette buatan Jerman
- Empat kapal patroli penangkis ranjau buatan Italia
- Dua kapal Multi Purpose Command and Support Ship buatan Jerman dan Korea Selatan
- Satu kapal Sealift
- Dua kapal Hydro
Pesawat Tempur
- F-5 E
- Hawk MK108 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Hawk MK-208 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Delapan F/A-18D berpangkalan di Alor Setar
- Mig-29 berpangkalan di Kuantan
- SU-30 berpangkalan di Kuantan
- F-28 berpangkalan di Kuala Lumpur
- Falcon berpangkalan di Kuala Lumpur
- Beech 200T berpangkalan di Kuala Lumpur
- C-130H berpangkalan di Kuala Lumpur
- CN-235 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S61A-4 berpangkalan di Kuala Lumpur, Kuching, dan Labuan
- AS61N-1 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S70A-34 berpangkalan di Kuala Lumpur
Personel
- Jumlah prajurit semua angkatan: 196.042 (2002)
- Anggaran militer per tahun: US1,69 triliun (2,03 persen GDP)
INDONESIA
Embargo pembelian peralatan militer dari Amerika membuat rontok sejumlah peralatan militer Indonesia. Pesawat tempur terbaru, Sukhoi SU-27 SK dan SU-30 MK buatan Rusia, pun masih ompong tak punya senjata. Adapun dari 12 pesawat tempur "andalan", F-16, dua di antaranya sudah jatuh dan hanya delapan siap terbang.
Pesawat dan Heli
- Delapan Hawk MK 109 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- 32 Hawk MK 209 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- Enam CN235 berpangkalan di Halim
- Delapan F27-400M berpangkalan di Halim
- SF260MS/WS berpangkalan di Halim
- B707-3MIC
- Tujuh pesawat F27-400M
- F28-1000/3000
- L100-30
- C-130H-30 berpangkalan di Halim
- NAS332L1
- L100-30
- EC-120B
- 12 unit Heli Bell 47G-3B-1 berpangkalan di Kalijati
- Lima F-16A berpangkalan di Madiun
- Lima F-16B berpangkalan di Madiun
- F-5E berpangkalan di Madiun
- F-5F berpangkalan di Madiun
- Hawk Mk53 berpangkalan di Madiun
- dua Su-27SK berpangkalan di Makassar
- dua Su-30MK berpangkalan di Makassar
- NC212M-100/200 berpangkalan di Malang
- Ce 401A berpangkalan di Malang
- Ce 402A berpangkalan di Malang
- 10 Pesawat Bronco OV-10F di Malang
Kapal Perang
- 114 armada berbagai jenis (sepertiganya untuk operasi rutin, sepertiga untuk latihan, dan sisanya untuk pemeliharaan)
Personel
Jumlah prajurit (semua angkatan): 250 ribu orang
Anggaran militer per tahun: US$ 1 triliun (1,3 persen GDP)
Sumber: www.scramble.nl, www.nationmaster.com, TDLM
Semoga ALLAH SWT melindungi negara ini, melindungi Umat muslim dari perpecahan dan mendatangkan kedamaian bagi dunia ini, amien.
Blok Sengketa
SEMARANG - 9 / 6 / 2009, Sejumlah media massa belakangan ini ramai membicarakan tentang ketegangan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Manuver Kapal milik Tentara Diraja Malaysia di perairan Ambalat menjadi berita yang cukup menarik untuk disimak. Seperti diketahui, Malaysia mengaku memiliki sebagian wilayah perairan Ambalat yang oleh Indonesia dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara karena Ambalat merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sengketa perbatasan ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2002 silam tercatat bahwa pulau sipadan dan ligitan diperairan sulawesi telah diambil alih oleh Malaysia setelah melalui perundingan di Mahkamah Internasional.
Kali ini kembali Malaysia mengklaim sebagian Blok / wilayah di perairan Ambalat, Kalimantan Timur. Seperti ingin mengulang kesuksesan masa lalu, Malaysia mulai menunjukkan tanda - tanda akan merebut wilayah tersebut.
Ambalat adalah blok laut seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi. Konflik atas Ambalat pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1979 ketika Malaysia membuat peta baru yang secara sepihak mengklaim kepemilikan Ambalat. Seperti peta yang sebelumnya dibuat Malaysia pada 1969 yang tidak diakui Indonesia dan Singapura, maka peta versi 1979 itu pun tidak diakui Indonesia. Dalam hukum internasional, sebuah peta wilayah yang tidak diakui pihak negara lain tidaklah valid. Patut dicatat, kemenangan klaim Malaysia atas Sipadan dan Ligitan di ICJ pada 2002 hanyalah atas alasan effective occupation.
Apa yang menarik dari Ambalat ?. 350 Barel minyak dan gas alam merupakan perkiraan kandungan kekayaan sumber daya energi yang dimiliki oleh perairan ini. Malaysia maupun Indonesia telah melakukan penjajakan kerjasama produksi dengan perusahaan - perusahaan perminyakan asing untuk mengelola kawasan ini. Namun perusahaan - perusahaan tersebut belum bersedia melakukan kontrak kerjasama dengan kedua negara karena mengetahui bahwa kawasan tersebut sedang dipersengketakan.
Keteganganpun tak terelakan, beberapa Kapal Tentara Diraja Malaysia mencoba memprovokasi dengan melewati suar batas negara Republik Indonesia. Hal inipun langsung ditanggapi oleh Presiden SBY yang meminta Malaysia untuk menghentikan provokasi di wilayah tersebut. Menurut SBY apa yang dilakukan oleh Malaysia merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan NKRI, dan keutuhan wilayah bagi Republik yang sedang mempersiapkan diri menyongsong PEMILU Presiden ini merupakan " Harga Mati..!!!".
Berbagai spekulasi mulai bermunculan, dan yang paling banyak dibicarakan ialah kemungkinan terjadinya peperangan antara dua negara serumpun ini. Berikut ini perbandingan sumber daya atau kekuatan yang dimiliki oleh kedua negara jika perang benar - benar terjadi.
MALAYSIA
Militer Negeri Jiran itu bernama Tentara Diraja Malaysia. Pada awal pembentukannya, peralatan militer buatan Inggris banyak dipakai negara ini. Kini mereka menggunakan peralatan dari sejumlah negara, termasuk pesawat buatan Indonesia.
Kapal Perang
- Satu kapal penyelam dilengkapi meriam 20 mm
- Dua kapal cepat pengangkut pasukan
- Empat kapal patroli buatan Prancis ber-rudal Exocet MM38 dan meriam Bofors
- 24 kapal perang yang berpangkalan di empat tempat: Lumut, Sandakan Sabah, Kuantan, dan Labuan. KD Kerambit yang berada di sekitar Ambalat merupakan salah satu kapan yang berpangkalan di Sandakan, Sabah.
- Dua kapal patroli buatan Korea Selatan yang dilengkapi meriam 100 mm Creusot Loire, 30 mm Emerlac, dan senjata penangkis antikapal selam. Kapal ini berpangkalan di Kuantan/
- Empat kapal buatan Swedia dilengkapi rudal MM38 Exocet, 57 mm Bofors, dan 40 mm Bofors berpangkalan.
- Empat kapal Frigate, dua di antaranya dibeli bekas dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
- Enam kapal Corvette buatan Jerman
- Empat kapal patroli penangkis ranjau buatan Italia
- Dua kapal Multi Purpose Command and Support Ship buatan Jerman dan Korea Selatan
- Satu kapal Sealift
- Dua kapal Hydro
Pesawat Tempur
- F-5 E
- Hawk MK108 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Hawk MK-208 berpangkalan di Alor Setar, Kuantan, dan Labuan
- Delapan F/A-18D berpangkalan di Alor Setar
- Mig-29 berpangkalan di Kuantan
- SU-30 berpangkalan di Kuantan
- F-28 berpangkalan di Kuala Lumpur
- Falcon berpangkalan di Kuala Lumpur
- Beech 200T berpangkalan di Kuala Lumpur
- C-130H berpangkalan di Kuala Lumpur
- CN-235 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S61A-4 berpangkalan di Kuala Lumpur, Kuching, dan Labuan
- AS61N-1 berpangkalan di Kuala Lumpur
- S70A-34 berpangkalan di Kuala Lumpur
Personel
- Jumlah prajurit semua angkatan: 196.042 (2002)
- Anggaran militer per tahun: US1,69 triliun (2,03 persen GDP)
INDONESIA
Embargo pembelian peralatan militer dari Amerika membuat rontok sejumlah peralatan militer Indonesia. Pesawat tempur terbaru, Sukhoi SU-27 SK dan SU-30 MK buatan Rusia, pun masih ompong tak punya senjata. Adapun dari 12 pesawat tempur "andalan", F-16, dua di antaranya sudah jatuh dan hanya delapan siap terbang.
Pesawat dan Heli
- Delapan Hawk MK 109 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- 32 Hawk MK 209 berpangkalan di Pekanbaru, Pontianak
- Enam CN235 berpangkalan di Halim
- Delapan F27-400M berpangkalan di Halim
- SF260MS/WS berpangkalan di Halim
- B707-3MIC
- Tujuh pesawat F27-400M
- F28-1000/3000
- L100-30
- C-130H-30 berpangkalan di Halim
- NAS332L1
- L100-30
- EC-120B
- 12 unit Heli Bell 47G-3B-1 berpangkalan di Kalijati
- Lima F-16A berpangkalan di Madiun
- Lima F-16B berpangkalan di Madiun
- F-5E berpangkalan di Madiun
- F-5F berpangkalan di Madiun
- Hawk Mk53 berpangkalan di Madiun
- dua Su-27SK berpangkalan di Makassar
- dua Su-30MK berpangkalan di Makassar
- NC212M-100/200 berpangkalan di Malang
- Ce 401A berpangkalan di Malang
- Ce 402A berpangkalan di Malang
- 10 Pesawat Bronco OV-10F di Malang
Kapal Perang
- 114 armada berbagai jenis (sepertiganya untuk operasi rutin, sepertiga untuk latihan, dan sisanya untuk pemeliharaan)
Personel
Jumlah prajurit (semua angkatan): 250 ribu orang
Anggaran militer per tahun: US$ 1 triliun (1,3 persen GDP)
Sumber: www.scramble.nl, www.nationmaster.com, TDLM
Semoga ALLAH SWT melindungi negara ini, melindungi Umat muslim dari perpecahan dan mendatangkan kedamaian bagi dunia ini, amien.
0 Comments:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar anda pada artikel dan web ini,kami sangat menghargai jika anda menggunakan bahasa yang baik dan santun.....