Sejenak tenar bersama Teroris
Maruto Pernah Kuliah Kedokteran
Maruto Jati Sulistyo
Maruto Jati SulistyoSemarang, 28/7/09 - Maruto Jati Sulistyo ( 29 ) yang diduga anggota jaringan teroris Nurdin M Top ternyata pernah kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung ( Unissula ) Semarang. Menurut Wakil Dekan I FK Unissula yang juga mengajar mata kuliah Ilmu Biologi ini mengatakan, bahwa Maruto memiliki prestasi yang biasa - biasa saja, namun untuk mata kuliah Agama nilainya selalu bagus. Maruto terdaftar sebagai Mahasiswa kedokteran angkatan 1999, namun sejak tahun 2004 dia tidak pernah aktif kuliah kembali tanpa alasan yang jelas, lanjut beliau. Dimata rekan - rekannya Maruto adalah mahasiswa yang pendiam dan lebih banyak menghabiskan waktunya di asrama Mahasiswa yang terletak di belakang kampus.
Selain pernah Kuliah di Unissula, Anak mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) kota Semarang ini juga merupakan Alumni SMA Negeri 3 Semarang, salah satu sekolah favorit di kota tersebut.
"Siapa yang tidak dendam coba. Dia harapan orang tua, keluarga, calon dokter sampai gagal. Saya mengutuk semua perbuatan teroris biadab manapun. Termasuk yang di Jakarta. Mudah-mudahan anak saya sadar," ujar Ir Sujono, ayahanda Maruto
Ia pun berharap, jika nanti Maruto sudah menyerahkan diri, tidak akan diperlakukan seperti teroris. Pendekatan keagamaan harus lebih diutamakan. "Jangan pakai pendekatan keamanan dan kekerasan," tegasnya.
Maruto menikahi Tri Utami, pada 2006 silam dan mempunyai seorang anak. Tri Utami adalah dokter yang juga lulusan Unissula yang pernah bertugas di Batang, Jateng, dan juga membuka praktek di rumah. Sejak tahun 2007, Maruto dan istrinya tak pernah kelihatan lagi di kontrakan mereka di daerah Boja, Kendal Jawa Tengah.
Oleh sedikit warga, Maruto diketahui bekerja sebagai penjual kaset VCD di Pasar Johar Semarang dan kerap pulang malam. Beberapa tahun lalu, rumahnya pernah disanggongi polisi selama dua hari. Tak diketahui, apakah polisi itu menangkap Maruto atau hanya menggeledah rumah. Saat itu, Hingga saat ini keberadaan Maruto masih misterius.( a'raf )
Selain pernah Kuliah di Unissula, Anak mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) kota Semarang ini juga merupakan Alumni SMA Negeri 3 Semarang, salah satu sekolah favorit di kota tersebut.
"Siapa yang tidak dendam coba. Dia harapan orang tua, keluarga, calon dokter sampai gagal. Saya mengutuk semua perbuatan teroris biadab manapun. Termasuk yang di Jakarta. Mudah-mudahan anak saya sadar," ujar Ir Sujono, ayahanda Maruto
Ia pun berharap, jika nanti Maruto sudah menyerahkan diri, tidak akan diperlakukan seperti teroris. Pendekatan keagamaan harus lebih diutamakan. "Jangan pakai pendekatan keamanan dan kekerasan," tegasnya.
Maruto menikahi Tri Utami, pada 2006 silam dan mempunyai seorang anak. Tri Utami adalah dokter yang juga lulusan Unissula yang pernah bertugas di Batang, Jateng, dan juga membuka praktek di rumah. Sejak tahun 2007, Maruto dan istrinya tak pernah kelihatan lagi di kontrakan mereka di daerah Boja, Kendal Jawa Tengah.
Oleh sedikit warga, Maruto diketahui bekerja sebagai penjual kaset VCD di Pasar Johar Semarang dan kerap pulang malam. Beberapa tahun lalu, rumahnya pernah disanggongi polisi selama dua hari. Tak diketahui, apakah polisi itu menangkap Maruto atau hanya menggeledah rumah. Saat itu, Hingga saat ini keberadaan Maruto masih misterius.( a'raf )
